Iwan Patiran : Fakfak Tersenyum Hanya Untuk Kerabat dan Para Kroni

 

Fakfak,1Detik.Info-

Panggung Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak tahun 2024 menjadi sangat menarik akhir-akhir ini untuk diikuti. Tim Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Fakfak terlihat memanfaatkan ruang kampanye ini dengan sebaik mungkin untuk mencuri simpati rakyat. Visi dan misi maupun program kerja menjadi jualan menarik di atas panggung kampanye tersebut. Suara lantang, tegas, dan berapi-api, dari para juru kampanye (jurkam) saat menyampaikan orasi politiknya memperlihatkan bagaimana upaya untuk merebut simpati rakyat itu dilakukan. Bahkan orasi politik kerap mengandung sindiran, saling caunter pernyataan bahkan saling klaim keberhasilan dalam pembangunan Kabupaten Fakfak. 

Salah satu jurkam yang akhir-akhir ini menjadi sorotan public karena orasi politiknya yang keras dan tegas terhadap Paslon Petahana yakni Yusuf W Patiran alias Iwan Patiran. Iwan berulang kali saat bertindak sebagai jurkam di beberapa tempat menyatakan dengan tegas kalau sang petahana gagal merealisasikan visi Fakfak tersenyum. Dan akibat kegagalan itu, Iwan meminta rakyat untuk memilih figur yang mampu membawa perubahan bagi Kabupaten Fakfak.

Visi Fakfak tersenyum menurut Iwan, hanya untuk kepentingan para kroni, kerabat dan orang dekat sang petahana. 

“Saya mampu kaji Fakfak tersenyum itu, terdepan itu apa, dan sampai sekarang tidak ada yang terdepan ? terdepan itu hanya ade-ade, ipar-ipar, kakak-kakak, kroni-kroni. Yang sejahtera pun begitu. Hanya ipar-ipar, kakak-kakak, kroni-kroni. Nyaman pun begitu. Kitong susah, sementara dong sudah nyaman, dong sudah mandiri. Mandiri bukan yang asli mandiri tetapi dimandirikan oleh kekuasaan.’’ujarnya saat berorasi di kompleks Pancarijang kelurahan Wagom Distrik Pariwari, kamis (17/10) lalu.

Kondisi tersebut, menurutnya, harus segera diakhiri pada pilkada 27 november mendatang dengan cara memilih Bupati dan Wakil Bupati yang memikirkan kepentingan rakyat dan bukan kepentingan keluarga dan para kroni semata.

“Kita harus cerdas melihat itu. Kalau 5 tahun lagi kita lanjutkan, maka dorang akan bangun istana dan kita hanya menjadi penonton.”tegasnya.

Dia berharap, rakyat dapat memilih pemimpin yang memiliki kecerdasan, pengalaman, kemampuan inteltual dan memiliki karakter kepemimpinan.

“Saya harap kita memilih pemimpin yang punya kecerdasan, punya kemampuan intelektual, punya jejak pengalaman, punya karakter kepemimpinan. Jangan anak kemarin yang belum punya karakter kepemimpian akhirnya bingung”.tandasnya. (Ar)

0 Komentar

KLIK DISINI Untuk MENDAFTAR
Cari Semua Kebutuhanmu Disini!