Jakarta, 1detik.info -
Rembuk nasional pemuda 2,baru saja dilangsungkan di jakarta dan begitu banyak berpartisipasi kaum muda yang hadir. Antusiasme keikutsertaan ini mencerminkan bahwa begitu banyak keinginan kaum muda terlibat dalam mengisi dan berdiskusi demi Indonesia emas. Bagaimana mereka memandang Rembuk Nasional ini, menurut mahasiswa presiden university( fakultas hukum tahun pertama, yang tak mau menyebutkan namanya,mewakili Farhan perwakilan aceh
"Rembuk Nasional bagaimana kata abang? Jadi rembuk Nasional ini jadi katalisator ada banyak aspek-aspek banyak elemen-elemen lain tergabung disini yaitu apa, pengusaha, pemerintah, masyarakat dan tentunya media., "katanya.
"Saya yakin dan percaya kita elemen-elemen ini bisa bersama sama berkolaborasi demi Indonesia emas, " Rembuk pemuda ini gerakan dimana bisa bersatu tanpa embel-embel apapun.
Jadi banyak anak muda diluar sana ingin masuk, jadi rembuk pemuda ini adalah tempat nya Berdiskusi. Cara membangun apa?
Kejujuran, saya yakin, saya percaya bahwa pendidikan moral jauh lebih penting, kena pa?
Karena kita kekurangan integritas, sesuatu yang ada dipikiran kita, ada yang dimulut kita itu harus selaras yang dilakukan.
Itulah anak muda yang harus ditanamkan dari kecil, hal hal sederhana seperti pinjam barang, minta uang dan sebagainya.
"Nah itu dia, manusia punya salah satu fitrah yang banyak lain pikiran, sesuatu yang dekat dengan kekuasaannya maka sangat patut dicurigai, karena kekuasaan itu memabukkan.Dan anak muda sekarang belajar untuk tidak mengincar jabatan. Makanya berembuk ini salah satu solusi sarana bagi saya cara meningkatkan moral, ada perasaan malu yang ingin kita tanamkan dalam melakukan sesuatu", pungkasnya.
Jabatan adalah suatu mandat tidak mungkin tidak ada orang diindonesia, saya merasa ada orang jujur, saya merasa saya orang jujur, tapi saya tidak mau mengemban tanggung jawab yang lebih, lalu siapa yang berani tnggung jawab, apa orang yang amoral, berbohong tentu tidak, saya tidak ingin seperti itu.
Rembuk pemuda ini salah satu agar kesadaran ini tumbuh. Amoral itu selalu terjadi dimana-mana, bisa dikatakan demokrasi sakit ketika terjadi banyak ke salah fahaman banyak anomali anomali yang tidak pernah ditemukan sebelum itu. Demokrasi tetap sehat, kenapa karena hari ini saya masih bisa bicara seperti itu, bentuk demokrasi yang masih ada
Demokrasi tidak sehat itu seperti refresif kemampuan bicara dihalang-halangi hal hal seperti itu yang dirasa tidak sesuai. "Harapan saya adalah, semoga anak muda dari seluruh Indonesia mau berkolaborasi mau bekerja sama, tidak hanya bentuk kata kata tapi dalam aksi kata," pungkasnya.
(Nanang)
0 Komentar