Prospektif Politik Dinasti Suatu Arah Dalam Mempertahankan Kursi Kekuasaan



Lampung - Satudetik.Info.Online.Sebuah sudut pandang yang berbeda dimana penilaian rata rata orang awam, mengenai dinasti politik dikarenakan faktor terah keturunan, adalah suatu yang wajar, tetapi pola ini berbanding terbalik dimana  pemangku jabatan ingin mengekalkan kekuasaanya sehingga diturunkan kepada suami, istri, atau anak anaknya, Minggu 8/9/2024



Dikutip dari DW Indonesia sudah banyak dinegara kita dimana adanya politik dinasti, terdapat ada 7 dimana di Sulawesi di Banten dan bermasalah sehingga masup kejeruji besi.


Sebuah artikel yang di tulis Yossi nurmansyah, ST dihalaman Babel.bawaslu.co.idsuatu masyarakat demokratis “,  yang sampai saat ini putusan MK ini menuai kritik serta menyebabkan pro dan kontra dikalangan para elite politik dan pakar hukum.



Akibat Dari Politik Dinasti ini maka banyak pemimpin lokal menjadi politisi yang mempunyai pengaruh sehingga semua keluarga termasuk anak dan istri berbondong-bondong untuk dapat terlibat dalam system pemerintahan.  Dalam Penegakan hukum di Indonesia, sering tergagap ketika terbentur kepentingan politik atau perkara yang ditanganinya bersentuhan langsung dengan kekuatan politik yang sedang berkuasa meski pada kondisi tertentu penegak hukum cukup tegas menghadapi penguasa, namun secara umum tidak demikian dan bahkan terkesan alergi penguasa.


Menurut Zulkieflimansyah Dampak Negatif Apabila Politik Dinasti Diteruskan, menjadikan partai sebagai mesin politik semata yang pada gilirannya menyumbat fungsi ideal partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan. Dalam posisi ini, rekruitmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan kekayaan untuk meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon instan dari kalangan selebriti, pengusaha, “darah hijau” atau politik dinasti yang tidak melalui proses kaderisasi.

Sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi kekuasaan hanya berputar di lingkungan elite dan pengusaha semata sehingga sangat potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan konspirasi kepentingan dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Sulitnya mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance). Fungsi kontrol kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme

Politik Dinasti dapat membuat orang yang tidak berkompeten memiliki kekuasaan, tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan bukan keluarga. Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas. Maka dari itu dinasti politik bukanlah sistem yang tepat untuk diterapkan di Negara kita  Indonesia, sebab negara Indonesia bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih pemimpin berdasarkan garis keturunan.


Mengapa politik dinasti tidak dapat kita terima?.

Kata “ rakyat “,  “ demokrasi ”, dan kata politik sebagaimana ditulis konstitusi kita pada dasarnya merujuk pada hal yang sama, yakni ” polis ” atau kemaslahatan  umum atau kepentingan orang banyak atau publik. Artinya, politik dalam  paham ketatanegaraan kita secara prinsipiil harus bersumber dan  sekaligus diarahkan ke tujuan kepublikan atau kemaslahatan orang banyak.


Politik  dinasti berlawanan dengan paham di atas karena di dalamnya yang menjadi  dasar sekaligus tujuan adalah kepentingan pribadi ( private interest ). Konsep demokrasi yang kita terima secara prinsipiil berarti  mengedepankan legitimasi dan reproduksi kekuasaan yang melibatkan orang  banyak. Artinya, sekali lagi mau ditegaskan bahwa politik selalu adalah urusan ” yang umum ” atau ” yang publik “,  prinsip ini tidak dapat  ditelikung dengan manipulasi uang, media, dan eksploitasi budaya  patronase yang masih kuat. Pada akhirnya, yang lebih penting adalah kita  tidak boleh lupa bahwa nama depan Indonesia adalah republik, bentuk ini  dipilih bukan tanpa sebab di dalam republik ada pendirian, cita-cita,  dan etika. Dalam pengertian yang paling sederhana, republik adalah tanda  dari penentangan yang serius terhadap politik dinasti.


Musuh pertama republik adalah absolutisme yang mengejawantah dalam praktik  pemerintahan raja-raja, politik dinasti diturunkan dari sistem  terbelakang ini. Di dalam republik, para pendiri bangsa kita menetapkan  keyakinan pada kerangka kebersamaan untuk kemaslahatan umum, di mana  kekuasaan diproduksi secara sosial melalui suatu mekanisme demokratis  dan partisipatif, bukan diturunkan secara biologis. Dalam  Republik, para pendiri bangsa yangegalitarian membuang cara pandang  feodal yang membuat para elite dan keluarga kaya-penguasa memandang diri dan keluarga mereka sebagai makhluk-makhluk istimewa yang berbeda  derajatnya dengan kebanyakan rakyat. Intinya, sejauh kita masih  bermaksud meneruskan republik warisan pendiri bangsa, politik dinasti  tidak dapat kita terima.

Pewarta : Rifa Haryati

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik