Lagu Hymne Guru dan Suasana Haru Saat Aksi Demo TPP di Gedung DPRD Fakfak

 

Fakfak.1Detik.Info-

Lagu Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, yang diciptakan Sartono, seorang guru seni musik dari yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun 1980 menggema di halaman Gedung DPRD Kabupaten Fakfak, senin (9/9). 

Lagu tersebut, dinyanyikan ratusan Guru yang datang dari berbagai jenjang Sekolah di Kabupaten Fakfak. Lirik lagu yang menggambarkan pengabdian dan peran penting guru dalam menciptakan Sumber Daya Manusia itu, dinyanyikan dengan penuh penghayatan dalam aksi menuntut kejelasan realisasi Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). 

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, massa mulai berdatangan memenuhi halaman Gedung DPRD Fakfak sejak Pukul 07.30 Wit, dan sekitar pukul 10.00 Wit, perwakilan Guru yang terdiri dari Pengurus PGRI Kabupaten Fakfak dan sejumlah Kepala Sekolah, diterima dan beraudiens dengan anggota DPRD Fakfak, M. Rusdy Faruk, Wilson Hegemur dan Anton Ubra di ruang Rapat DPRD. 

Usai Pertemuan tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Fakfak, Amin Jabir Suery, dihadapan massa tenaga pendidik, menjelaskan bahwa DPRD Fakfak telah menyurati Pemerintah Daerah (Pemda) secara resmi dan berkoordinasi untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.

“Kami berharap agar tidak berlama-lama, kalau bisa besok sudah ada pertemuan lagi,” ungkapnya.

Amin mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk perjuangan terhadap hak-hak para Guru. 

“Kami tidak pernah berniat meninggalkan anak-anak. Meski hari ini kami meninggalkan kelas, ini adalah bentuk perjuangan kami untuk mendapatkan hak kami. Kami tidak meminta lebih,” tegas Amin, yang juga mantan Ketua BEM Stikip Nuuwar Fakfak.

Anggota DPRD Fakfak, M. Rusdy Farukh di hadapan massa aksi menyatakan dukungannya terhadap perjuangan mereka.

“Nasib bapak dan ibu guru ini sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup). Kami sedang berkoordinasi dengan Pemda dan menyurati Bupati untuk membahasnya secara bersama,”ujarnya.

Rusdy Farukh merasa terharu melihat perjuangan ratusan Guru tersebut hingga tak kuasa melanjutkan ucapannya namun diberikan semangat oleh para Guru. Sejumlah Guru terlihat mengusap air mata. Terlihat jelas bagaimana para Guru ini serius memperjuangkan hak mereka. 

Hingga berita ini ditayangkan, massa aksi masih bertahan di Gedung DPRD menanti pertemuan lanjutan bersama pemerintah Daerah pada pukul 14.00 Wit. (Ar)

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik