Komunitas Rembuk Pemuda Mengadakan Rembuk Nasional 2

Jakarta, 1.detik.info -

Acara ini berlangsung dengan sukses dimana  banyak hadir Tokoh Nasional seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rahayu Saraswati Joyo hadikusumo dan beberapa pejabat dan tokoh lainnya. Pada sambutannya demikian bergembiranya bahwa acara ini dapat terselenggaranya dengan baik, seperti yang di utara kan oleh Aidil Afdan Pananrang berikut.


Sambutan acara Rembuk Nasional Pemuda oleh Aidil Pananrang yang kami hormati Bapak Menteri Pertanian Bapak Amran Sulaiman yang telah berkenan hadir, "Saya pun dari Bone, jauh dari seberang sana di Sulawesi, kami sudah mendengar, melihat dan meyakini bahwa ada sosok orang tua seperti kami anak muda,menjadi tokoh nasional, Puang Amran Sulaiman, tepuk tangan," "Buat pa Amran, masa masa sulit sudah kita lalui, masa pancaroba telah berganti tapi berkat inovasi, kegigihan, komitmen, Puang Amran beliau telah berhasil untuk kerja kerja Pertanian Indonesia, tepuk tangan kakak yg kami hormati," kakak Rahayu Saraswati.


Joyo hadikusumo sedikit bercerita bahwa saya sempat apatis dalam melihat perpolitikan Indonesia, sampai pada akhirnya dalam satu kesempatan, saya bertemu dengan seorang tokoh yang tiba-tiba dengan berbesar hati dengan keikhlasan tanpa komitmen apapun sekitar delapan tahun membantu memberangkatkan diri saya di depan teman ke Oxford University dan Cambridge University, tidak lain dan tidak bukan Kak Rahayu Saraswati Joyo hadikusumo" Ujarnya.


"Terima kasih Kak Saras, saya menghaturkan permohonan maaf seandainya adik adik aktifis ini agak liar untuk dibina, kalau pola komunikasi agak kurang kurang, harap maklum, kami mahluk mahluk yang sudah lama bersahabat dengan indomie dengan kos kosan, jadi gaya komunikasi agak tertekan, mohon maaf."Pungkasnya.


Yang kami hormati bapak wakil menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bapak, tepuk tangan untuk bapak Pertemuan dengan beliau dalam sebuah forum akademik di sebuah kampus. "Saya berkesempatan mendengarkan paparan dan pemikiran lingkungan hidup indonesia. Indonesia adalah negara yang sangat kaya hutan dan lingkungan hidup. Dan saya yakin lingkungan hidup hutan Indonesia akan baik baik saja selama ada Pak. Alu Dhoho yang urus ini yang kami hormati Deputi BPN Bapenas  Kak  Amialhumami, kang Ami ini senior disatu kampus HMI dan kami tau betul kalau di himpunan mahasiswa islam kalau cari orang pintar, orang andalan itu adalah kang Ami alhumAmi. 


"Dan tentu banyak sekali yang tak bisa kami sebut satu persatu, staf khusus kepresidenan, jauh dimanapun dari Papua bisa jadi orang besar, tepuk tangan buat ka Billy, kemudian kakak saya yang saya hormati saya jumpai 2015 dipintu istana negara Komandan TKN Fanta kak Arif , saya mohon maaf, sebagai adik kurang kurang komunikasi, tapi semua jurus jurus yang adik keluar kan datang dari kakanda. Sambil modifikasi sedikit jadi mohon maaf kakanda, jadi kalau kata komik cina dulu itu, murid yang hebat itu bisa meniru ilmu gurunya, dan terimakasih kepada yang lain terimakasih berkenan hadir ada  satu mentionnya, saya percaya semua yang teman liat, semua yang teman lakukan kita duduk disini, itu karena satu hal. Bukan kita yang kuat tapi doa-doa orang tua kita yang hebat. Maka itu mohon izin di forum ini hadir, ayah dan ibu saya. Yang sudah dari kecil membesarkan mendidik merawat hingga seperti saat ini, dan itu saya percaya orang tua saya kemana pun n kita melangkah tidak akan jauh kalau tanpa ridho dari orang tua." Tegasnya.


Maka bersyukurlah bagi yang masih memiliki ayah dan ibu, bagi yang sudah tidak ada maka berdoa ya ng terbaik untuk nya diatas sana.  Tepat setahun yang lalu rembug Pemuda diinisiasi. Tepat setahun yang lalu kami berdiri difrum yang sangat kcil dan  dipandang sebelah mata oleh banyak orang. 


"Wah ini seremonial, wah ini momentum doang"

"Wah ini muncul sebentar trs tenggelam"

"Tapi ada satu hal yang saya pelajari dari Bapak Prabowo Subianto, "apapun yang dikatakan orang tidak perlu kita balas dengan kebencian, kita diam, kita buktikan dengan karya dan tindakan tindakan itu yang kami lakukan, berawal dari satu Deklarasi kecil didepan Taman Makam pahlawan sampai pada akhirnya kami berkeliling keseluruh penjuru Indonesia, terakhir kami sampai ke timika ke Papua sana mematahkan asumsi bahwa ini gerakan Metropolitan yang hanya besar di jakarta. Saya merantau saya meninggalkan tanah kelahiran saya, saya tinggal kan orang tua saya tidak lain dan tidak bukan mereka sekolah kan jauh jauh karena yakin Indonesia ini banyak ank muda yang mengurusi terimakasih", pungkasnya. 


 (Nanang)

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik