Makassar, 1detik.info-
Soal pencopotan salah satu Ketua RT 04 RW 02 Kelurahan Gusung Kecamatan Ujung Tanah sudah mulai ada titik terang.e Sebelumnya di berita seorang Ketua RT 04 Nur Hikma Ramadhani mengaku di berhentikan secara tiba tiba dan sempat adu mulut hingga lurah naik pitam dan memecahkan piring serta pot. Kini Lurah Gusung di temui di salah satu warkop di Jl. Tarakan angkat suara.
Bersama Kasi Kebersihan, Staff dan Lurah Gusung sendiri melalui wawancaranya mengaku kaget setelah melihat berita yang menyudutkan dirinya.
Lurah yang tergolong masih mudah ini di hadapan rekan media menjelaskan bahwa persoalan ini bermula soal kinerja RT yang harus di tingkatkan. Ada kebocoran soal pergantian Ketua-Ketua RT padahal itu hanya cerita interen di kelurahan.
Persoalan awalnya, menurut Nursyamsul Burhan Lurah Gusung bahwa dia dan Seklurnya ada miskomunikasi hingga berkepanjangan merembet soal penggantian beberapa Ketua RT. Namun faktanya hingga bulan Agustus 2024 di hari ini dari 15 Ketua RT meninggal satu dan 3 Ketua RW itu belum ada pergantian sama sekali, baik Nurhikma sebagai RT 04 yang sempat mengaku di berhentikan melalui pemberitaan itu," kata Nursyamsul Burhan lurah gusung Jumat (16/8/2024).
Dengan beredarnya berita itu, Saya sebagai pimpinan mempertegas tidak benar adanya pemberhentian Ketua RT, namun lantaran gaji di Bulan Juni, Juli belum di terima sehingga alasan ini menjadi runcing.
Soal emosional yang di liat oleh Ketua RT sampai piring dan pot bungan jatuh itu khilaf sebab pada saat itu ada beredar informasi yang seharusnya katanya tidak perlu di ceritakan ke orang lain tetapi informasi tersebut malah di sebar luaskan," sambung Nursyamsul.
Adapun dengan kejadian ini, Lurah Gusung berharap kedepan agar kekompakan baik RT, LPM, Tokoh Masyarakat dan Lurah bisa terus bersinergi dengan baik, Insya allah, Permasalahan ini kita diskusikan lebih lanjut di Kantor Camat agar bisa menghasilkan nuansa yang positif. Sementara ditempat terpisah, Ketua RT Nur Hikma Ramadhani menanggapi hasil klarifikasi yang diberikan kepada Lurahnya terkait dengan berita Yang menyangkut dirinya terkait pencopotan jabatan selaku RT.
Ia menjelaskan "Berita yang tengah viral di beberapa media online saya pertegas kembali bahwa belum ada surat pemberhentian yang dilayangkan oleh Lurah ke saya. Bahkan lisan maupun tulisan pun belum ada. Tapi saya yakin bahwa saya sudah dikeluarkan, dan itupun pada saat saya masih ada di tempat kejadian dikeluarkan di group Pj RT/RW, Makanya Saya Tidak Lagi," Jelas Nur Hikma.
"Soal Pemecahan Piring itu, memang dilakukan karena pak lurah pada saat itu emosi dia turungkan tangannya ke meja dan menggeser itu piring lalu ia jatuhkan, jadi seklur langsung masuk melihat ada apa di dalam ruangan sampai piring itu jatuh, bukan hanya seklur yang masuk tetapi ada juga staff karena mereka kaget saat mendengar piring itu jatuh dan hancur di lantai, bahkan pak lurah sampaikan ke saya, saya mau sop terapi kamu saja." sambung Hikma.
Lebih lanjut, Nur Hikma mengatakan kalau soal pencopotan jabatan saya itu belum ada tulisan maupun lisan, bahkan saya dengar dari keluarga sudah ada yang akan di tunjuk jadi RT pengganti saya."
"Kalau soal gaji saya hanya Terima waktu bulan 5 itu, kalau bulan 6 sampai sekarang sudah tidak ada lagi gaji yang saya terima." tegas Hikma
Senada hal itu, warga kelurahan gusung RT04 ikut merespon soal berita tersebut. "Menurut warga ini, kinerja ibu Nur Hikma baik sekali. Karena dimana ada warga yang meninggal dia bantu warganya cepat mengurus surat-surat, bahkan ibu Nur hikma juga jikalau ada bantuan sembako di cepat memberikan ke pada warganya dan anak saya juga sempat di bantu di buatkan Kartu KIS. Kalau ibu Nur Hikma di keluarkan jadi RT, dan pengganti ibu Nur hikma sudah ada kita belum tau seperti apa kinerjanya, apa sama dengan beliau yang selalu peduli kepada warganya dan buat apa mau di ganti kalau sudah ada yang lebih baik." Ucap warga hentak di sebut namanya.
Usai berita ini kembali di tayangkan, Belum ada pertemuan kedua belah pihak baik Ketua RT 04/ RW 02 dan Lurah Gusung sendiri.
(Rudi)
0 Komentar