Bekasi, 1detik.info -
Universitas Pelita Bangsa di Bekasi diguncang oleh keputusan kontroversial yang dilakukan oleh Rektor Hamzah Mardiana Putra. Keputusan tersebut adalah pemecatan Kepala Program Studi (Kaprodi) Hukum, yang terjadi hanya beberapa hari setelah mahasiswa Fakultas Hukum menggelar aksi protes menuntut pihak universitas untuk segera menyelenggarakan sidang senat dan merealisasikan pembentukan Fakultas Hukum.
Aksi mahasiswa yang dikoordinasi oleh Reza, yang juga merupakan Koordinator Aliansi Mahasiswa Pelita Bangsa, dilaporkan sebagai upaya untuk mendesak pihak kampus dalam memenuhi tuntutan yang dianggap sudah lama diabaikan. Namun, bukannya mendapatkan respon yang positif, pemecatan Kaprodi Hukum justru menjadi balasan dari pihak rektorat.
Reza menyatakan keterkejutannya atas pemecatan tersebut. Dalam wawancara, ia mengungkapkan, "Saya kaget dapat kiriman WA dari mahasiswa hukum. Pas saya buka WA dari dia, dia ngirim beberapa foto yang menunjukkan adanya pemecatan Kaprodi Hukum. Kalau ini benar terjadi, seharusnya rektor tidak bertindak seperti itu. Untuk apa status sarjana dan doktor kalau ruang pikirnya sesempit itu." Ujarnya.
Menurut beberapa sumber internal, keputusan pemecatan ini dianggap sebagai langkah untuk meredam tekanan dari mahasiswa yang semakin meningkat. Namun, tindakan ini justru memicu reaksi negatif dari kalangan mahasiswa dan dosen yang menilai bahwa rektor tidak mampu menangani situasi dengan bijak.
Pihak universitas hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik pemecatan Kaprodi Hukum. Sementara itu, aksi mahasiswa diperkirakan akan terus berlanjut dengan eskalasi yang lebih tinggi jika tuntutan mereka tidak segera direspons.
Kasus ini menambah panjang daftar permasalahan yang terjadi di Universitas Pelita Bangsa, terutama dalam hal manajemen dan kepemimpinan kampus. Mahasiswa berharap bahwa pihak universitas bisa lebih terbuka dalam menyikapi tuntutan mereka dan mampu memberikan solusi yang konstruktif untuk masa depan pendidikan di kampus tersebut.
(Reza)
0 Komentar