Karawang, 1detik,info -
Hari ini, 16 Agustus 2024, genap 79 tahun sejak Peristiwa Rengasdengklok terjadi. Meski sudah berlalu lebih dari tujuh dekade, peristiwa tersebut tetap abadi dalam ingatan bangsa Indonesia. Melalui serangkaian kejadian dramatis yang terjadi di Karawang, khususnya di Rengasdengklok, proklamasi kemerdekaan akhirnya dikumandangkan, menandai lahirnya bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Seiring berjalannya waktu, bangsa ini terus berkembang melewati berbagai fase pembangunan hingga mencapai era modern saat ini. Dalam acara Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok yang digelar hari ini, hadir Acep Jamhuri, Ketua DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu (PSIB) Kabupaten Karawang, bersama jajaran pengurus PSIB se-Kabupaten Karawang, Ketua IWO Indonesia DPD Karawang Syuhada Wisastra, serta berbagai komunitas dan paguyuban di Karawang, termasuk masyarakat sekitar Rengasdengklok.
Acep Jamhuri menegaskan bahwa tujuan dari Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok adalah untuk mengingatkan kita kembali pada jasa-jasa para pejuang, khususnya mereka yang terlibat dalam peristiwa 16 Agustus 1945.
"Sejarah pada tanggal 16 Agustus 1945 ini wajib kita ketahui, karena saat itu para pemuda dan pejuang Rengasdengklok membawa Presiden Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia," jelasnya.
Ia juga menambahkan, "Naskah proklamasi dirancang di Rengasdengklok. Sebagian warga Rengasdengklok sudah mengetahui bahwa Indonesia akan merdeka pada 17 Agustus. Saat Bung Karno dan Hatta kembali ke Jakarta, warga Rengasdengklok kemudian mengibarkan bendera merah putih."
Lebih lanjut, Acep Jamhuri menyatakan bahwa kegiatan Napak Tilas Pengibaran Bendera Merah Putih pada 16 Agustus menjadi bagian penting dari sejarah warga Rengasdengklok, Karawang. "Oleh karena itu, warga Karawang hari ini berkumpul di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok untuk mengenang peristiwa bersejarah ini," tandasnya.
"Kami hanya ingin pemuda dan masyarakat Karawang selalu mengingat sejarah ini, karena jelas ini merupakan bagian penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.
(Siti Idawati)
0 Komentar