General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan bahwa kehadiran PLTS menjadi wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan.
Ia menegaskan hal ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target _Net Zero Emission_ (NZE) pada 2060.
"Hadirnya PLTS Tanamalala menjadi bukti keseriusan dan komitmen kami dalam melistriki menggunakan 100% energi bersih. Kami optimis dengan adanya PLTS tersebut masyarakat kepulauan bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian,” ujar Andy.
Terletak di gugusan pulau terluar Kabupaten Kepulauan Selayar, Andy mengisahkan tantangan PLN dalam melistriki pulau tersebut tidaklah mudah. "Untuk memobilisasi material, petugas PLN membutuhkan waktu dua hari perjalanan laut untuk sampai ke Desa Tanamalala. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi PLN untuk mewujudkan kebahagiaan bagi masyarakat pulau," pungkas Andy.
Andy mencatat, guna melistriki 126 pelanggan di pulau Bembe, PLN membangun tiga kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Ia menambahkan saat ini persentase bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) telah mencapai 45,78%.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas hadirnya PLTS di Pulau Bembe. Ia menambahkan dengan beroperasinya PLTS ini diharapkan mampu menunjang aktivitas masyarakat dan meningkatkan taraf ekonomi .
"Saya mewakili masyarakat Pulau Bembe mengucapkan terima kasih kepada PLN atas perhatian dan pelayanannya yang tulus kepada kami. Ini adalah berkah, masyarakat Pulau Bembe tidak pernah bermimpi merasakan listrik PLN namun berkat doa dan kerja keras kita semua listrik telah hadir," ujar Basli Ali.
Sementara itu Kepala Dusun Tanjulasore, Mustaju turut mengapresiasi PLN yang telah menghadirkan listrik di pulaunya. Menurutnya, hadirnya listrik PLN akan turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Dulu ada listrik namun terbatas dan kami harus membayar Rp 100 ribu per bulannya. Sekarang dengan hadirnya listrik PLN, kami hanya perlu mengisi token Rp 30 ribu per bulannya," ujar Mustaju.
0 Komentar