Situbondo | 1detik.info,-Dewan pimpinan wilayah TAMENG PERJUANGAN RAKYAT ANTI KORUPSI ( TAMPERAK ) JAWA TIMUR kembali mengungkap modus operandi terkait dugaan praktek korupsi dana hibah dari pemerintah provinsi Jawa Timur tahun 2022.Khusus wilayah kabupaten Situbondo.
Hal ini disampaikan oleh Sudarsono selaku Ketua DPW Tamperak Jatim menindaklanjuti dari tim investigasi dana hibah provinsi jawa timur terkait temuan banyaknya penerima manfaat dari dana hibah tersebut tidak sesuai dengan besaran anggaran yang di perbantukan bukti terbaru atas dugaan praktik korupsi dana hibah pemprov jawa timur sudah ia kantongi di beberapa tempat di Kabupaten Situbondo (25/06/24)
Menurutnya, para koruptor memiliki banyak akal bulus untuk menikmati aliran dana hibah pemprov jawa timur yang nilainya trilyunan rupiah di setiap tahunnya.sehingga berdampak pada kwalitas realisasi angaran.Tim investigasi Dana Hibah LSM TAMPERAK mendapati modus-modus yang sering ditemukan oleh Tim saat melakukan investigasi di lapangan.
Seperti halnya realisasi anggaran dana hibah yang di salurkan pada beberapa yayasan di Kabupaten Situbondo diantaranya YAYASAN MIFTAHUL HASAN Bletok, Bungatan,dengan anggaran Rp.908.918.000, PERKUMPULAN PKBM PERTIWI,Curah Jeru ,Panji, dengan anggaran Rp.459.914.000, yayasan AL MASYURIYAH curah Jeru barat panji dengan anggaran Rp.90.891.000.Pokmas Mutiara.curah Jeru Panji kabupaten Situbondo dengan anggaran Rp.63.624.000.
menurut hasil investigasi tim sangat tidak sesuai dengan besaran anggaran karena hasil tinjau lapang Tim investigasi menemukan adanya bangunan dan pembelanjaan jauh sangat tidak sesuai dari besarnya anggaran yang di perbantukan.
“Modus yang banyak ditemukan adalah, memotong beberapa persen dana hibah dari pemprov jatim. Nilai potongannya mulai 30 persen hingga 40 persen, tergantung kesepakatan dan juga seberapa rakus oknum-oknum tersebut untuk menikmati bancakan uang haram tersebut,” bukti pengakuan penerima sudah kami kantongi.paparnya.
“Modus berikutnya adalah, membuat proposal dan laporan pertanggungjawaban palsu atau LPJ fiktif. Terkait dengan realisasi anggaran penerima dana hibah sehingga yang terjadi hanya kamuflase untuk menghabiskan anggaran.dan aneh nya penerima manfaat tidak pernah tau seperti apa SPJ yang seharusnya ia pertanggung jawabkan karena semua sudah di tanggung oleh koordinator.
Lebih lanjut Sudarsono memaparkan, jika dugaan praktik korupsi dana hibah pemprov jatim tahun 2022 tersebut banyak yang diawali oleh praktik ijon kepada oknum anggota dewan dan atau oknum pejabat tinggi dilingkungan pemprov jawa timur.
kami menemukan banyak proyek fisik dari bantuan dana hibah provinsi jawa timur tersebut tidak sesuai dengan besarnya anggaran hal ini terbukti ada yang di bangun asal jadi dan di belanjakan sangat tidak masuk akal karena kwalitas barang sangat sederhana sedangkan di laporan mencantumkan harga yang sangat mahal atau tidak sama dengan harga pasaran, adapun pengakuan dari penerima dana hibah berdalih “asal tidak fiktif.
“Bahwa kami sudah mengantongi beberapa alat bukti baik dari proposal, LPJ dan bahkan, ada beberapa oknum penerima bantuan yang kami duga tidak sesuai dengan besaran anggaran sehingga penerima manfaat dana Hibah tahun anggaran 2022 di kabupaten situbondo kami duga sarat dengan korupsi.
Sudarsono menambahkan ” persoalan realisasi anggaran dana hibah yang diduga tidak sesuai dengan besarnya anggaran hampir terjadi di seluruh wilayah di kabupaten situbondo dan dalam waktu dekat kami akan lakukan investigasi menyeluruh kepada penerima HIBAH PROVINSI JATIM Se kabupaten situbondo.
dengan adanya hal tersebut. kami LSM TAMENG PERJUANGAN RAKYAT ANTI KORUPSI (TAMPERAK) mengutuk keras kepada oknum yang memainkan Dana Hibah provinsi jawa timur Tersebut. dan Berdasarkan beberapa bukti awal yang kami miliki dari hasil tim investigasi dana hibah provinsi jatim tersebut dalam waktu dekat akan melaporkan ke penegak hukum dalam hal ini ke KEJAKSAAN TINGGI SURABAYA guna memberikan efek jera kepada penerima bantuan yang memanfaatkan bantuan untuk memperkaya dirinya.
Hal senada disampaikan oleh ketua tim investigasi dana hibah LSM TAMPERAK provinsi jatim Taufiq membenarkan apa yang menjadi temuan di lapangan .mulai dari fisik dengan kwalitas sangat sederhana bahkan ada tembok dari bangunan yang sudah retak dan pembelanjaan mebeler yang sangat sederhana namun dalam laporan nya sangat tidak masuk akal sehingga kuat dugaan bantuan dana hibah tersebut rentan di jadikan ajang untuk mencari keuntungan oleh penerima manfaat pungkasnya. (Team/Red)
0 Komentar