Pekerja : Gimana Mau Berhitung Buat Nabung, Kalau Ujungnya Gaji Malah Buntung


Purwakarta,1 Detik.Info-

Pemerintah kerap berdalih upah minimum menjadi jaring pengaman bagi pekerja. Faktanya di lapangan sampai hari ini, upah minimum menjadi landasan upah tertinggi untuk pekerja.

Penetapan upah di Indonesia hanya dihitung berdasarkan pengeluaran satu individu. Nyatanya, pekerja juga mengeluarkan uang untuk keluarganya. Ini tak hanya berlaku bagi pekerja yang menikah, tapi juga pekerja single yang menanggung pengeluaran keluarga. Hal itu termasuk komponen vital seperti makanan, air minum, rumah atau tempat tinggal, energi, transportasi, telepon, pakaian, kesehatan, pendidikan, iuran wajib, dan pajak.

Standar pengupahan itu pula yang di keluhkan Nurul (28 tahun), baginya menabung dan investasi hanya sekadar mimpi lantaran gaji bulanannya selalu habis. Bahkan, tak jarang ia mesti menggunakan layanan paylater saat akhir bulan.

"Generasi sandwich kayak aku ini boro boro bisa nabung, Karna aku mesti bantu biayai sekolah adik, satu masih SD dan satu lagi SMK, Buat makan sehari-hari saja aku harus ngirit, kadang enggak cukup sampai akhir bulan, ngga untung kadang buntung" kata Nurul (bukan nama sebenarnya), Pekerja Swasta di Cikarang, Jawa Barat.

Sementara itu lain hal dengan Dicky (31 tahun) yang mau tak mau menggarap pekerjaan sampingan lantaran gaji dari pekerjaan utamanya tak bersisa untuk kebutuhan sehari-hari.

"Cape sih pulang kerja langsung ngojek, tapi biar bisa nabung buat pendidikan anak dan membeli rumah, pekerjaan sampingan kecil-kecilan tetap saya garap. dikit-dikit moga bisa jadi bukit," kata Dicky  pekerja sekaligus pengemudi ojek online di Purwakarta.

Sebelumnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024 rata-rata gaji karyawan atau upah buruh Indonesia mencapai Rp3,04 juta per bulan.

Angkanya turun 4,3% dibanding Agustus 2023, tapi meningkat 3,3% dibanding Februari 2023.

(Trisna Mukti A)

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik