Tangerang,1Detik.Info-
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, telah mengimbau kepada seluruh sekolah baik SD atau SMP dan SMA untuk tidak melakukan kegiatan outing class atau study tour karena bisa membahayakan dan juga tidak sesuai dengan aturan yang ada.
Menjelang kelulusan, banyak sekolah yang melakukan study tour sebagai salah satu kegiatan yang di klaim dapat dukungan orangtua. Padahal, banyak orangtua yang mengeluh terkait biaya untuk pergi study tour yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Agus Supriatna mengatakan, pihaknya telah mengimbau kepada seluruh sekolah untuk tidak melakukan study tour keluar kota. Karena banyak resiko yang terjadi, apalagi belum lama ini ada sekolah di Depok mengalami kecelakaan saat melakukan kegiatan study tour.
Harusnya sekolah sudah paham, dan tidak perlu memaksakan untuk melakukan study tour. Dan kalaupun mau melakukan perpisaham, bisa di sekolah ataupun rumah makan yang ada di kabupaten Tangerang,"ujarnya kepada wartawan, rabu (15/5/2024).
Agus menambahkan, pihaknya akan memanggil sekolah-sekolah yang melanggar atau yang tetap melakukan study tour. Walaupun ada kesepakatan dari orangtua, alangkah baiknya di tiadakan karena kecelakaan tidak tau kapan terjadi.
"Kita tidak tahu kecelakaan kapan terjadi, dari pada bahaya mending tidak usah karena khawatir akan keselamatan siswa. Jika memang ada yang melanggar maka saya pastikan akan di panggil kepala Sekolahnya,"paparnya.
Sementara itu, marni salah satu orangtua siswa yang anaknya bersekolah di salah satu SD di wilayah Kecamatan Pasar Kemis menjelaskan, pihak sekolah sudah membicarakan kegiatan study tour, dikenakan biaya Rp 300 ribu untuk ke Bogor
"Kita sebagian menolak karena khawatir adanya kecelakaan seperti di Depok, tetapi pihak sekolah masih terus meyakinkan kita bahwasanya aman. Kita tidak mau terjadi, dan saya tidak akan mengizinkan anak saya untuk pergi," pungkasnya.
(bgs)
0 Komentar