Labuhanbatu, 1detik.info
SMK Negeri 2 Rantau Utara Mengikuti Praktek Baik Pertanian Ke Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu, sebagai tindak lanjut tentang Sosialisasi Youth Smalholder Deploment Program ( Program Pengembangan Petani Pemuda ) yang di selenggarakan beberapa hari yang lalu.
Acara ini terselenggara oleh Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu, dengan peserta siswa-siswi SMK Negeri 2 Rantau Utara juruan ATP ( Agribisnis Tanaman Perkebunan ) dan Instruktur dari PT. Siringo-Ringo serta mitra kerja Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu, di kantornya Jl. Lintas Perlayuan,Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Kamis (25/04/2024).
Dalam Sambutannya Kepala SMKN 2 Rantau Utara Khoyan Nasution, S.Pd melalui Ketua Jurusan ATP ( Agribisnis Tanaman Perkebunan ) Subhan Nur Nasution, S.P, M.Si mengatakan, Praktik baik pertanian ini terkait tindak lanjut mitra Pendidikan dengan Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu tentang " Sosialisasi Youth Smalholder Deploment Program ( Program Pengembangan Petani Pemuda ).
Selanjutnya Beliau menyampaikan, Harapannya dengan praktek Baik ini siswa-siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara mampu menguasai/memahami Pelajaran tanaman penutup tanah/kacang-kacangan dan meningkatkan ilmu pertanian tentang produksi kelapa sawit Masyarakat dengan memanfaatkan limbah organik.
Ketua Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu Syahrianto, dalam sambutannya selamat datang di kantor Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu kepada siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara, di sini kami menyedikan pupuk kompos untuk meningkatkan produksi kelapa sawit.
Pupuk Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas oleh masyarakat, khususnya yang aktif pada kegiatan pertanian. Pupuk kompos berasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan. Kompos disebut juga sebagai pupuk yang terdiri atas daun, jerami, alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain. Kami disini menggunakan campuran kotoran ternak hewan, katanya.
Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan terjadi lebih cepat. Kemudahan cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik ini, untuk menghindari pupuk kimia yang sangat merusak unsur hara tanah,sebutnya.
Adi Tiono selaku Askep PT.Siringo-Ringo sebagai instruktur dalam pemaparan materi menyampaikan, Tanaman penutup tanah berperan penting dalam meningkatkan kesehatan tanah dan dikaitkan dengan berbagai manfaat di lahan pertanian, seperti mengendalikan erosi, meningkatkan infiltrasi air, dan mengelola unsur hara.
Tanaman penutup tanah kacang-kacangan ( semanggi merah , semanggi merah, vetch , kacang polong , buncis) dapat mengikat banyak nitrogen (N) untuk tanaman berikutnya, umumnya berkisar antara 50-150 pon per hektar, tergantung pada kondisi pertumbuhan. Biasanya Anda dapat mengurangi penggunaan pupuk nitrogen setelah tanaman polong-polongan, namun tanaman ini tidak terlalu baik dalam menyerap nitrogen yang tersisa setelah tanaman komersial, jelasnya.
Kacang-kacangan juga membantu mencegah erosi, mendukung serangga dan penyerbuk yang bermanfaat, serta dapat meningkatkan jumlah bahan organik di dalam tanah, meskipun tidak sebanyak rumput, tutupnya.
Setelah pelaksanaan materi teori, para siswa langsung di ajak untuk praktek pembuatan pupuk kompos dan peninjauan lahan ke kebun percontohan, tentang tanamaan penutup tanah /kacang-kacangan.
Turut menghadiri acara Praktek Baik ini, Adi Triono Askep Kebun PT.Sringo-ringo, Syahrianto selaku Ketua Assosiasi Swadaya Kelapa Sawit Indonesia Labuhanbatu, Ketua Program studi Subhan Nur Nasution,S.P,M.Si, Irwan Syafii, S.P, Lokot Syah Lubis,S.P, Ali Makmur Nasution,ST , Guru dan Siswa-Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara.
(Haris).
0 Komentar