Labuhanbatu, 1detik.info
Selamat dan sukses MUSORKABLUB (Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa) KONI ( Komite Olah raga Nasional Indonesia Kabupaten Labuhan batu di Ballroom Permata Land Rantauprapat pada hari Sabtu (27/4/2024) dan H. Boster Sitio terpilih sebagai Ketua secara aklamasi.
Acara pelaksanaan MUSORKABLUB tersebut dihadiri Pengurus CABOR (Cabang Olahraga) yang SK nya masih hidup dari pusat di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara.
Boster Sitio Ketua terpilih secara aklamasi mengatakan, “insyaallah terlaksana dengan baik atas dukungan dan partisipasi dari semua pengurus cabang olahraga yang ada di kabupaten labuhanbatu ini, mudah mudahan mulai dari saat ini terpilihnya sebagai ketua KONI kabupaten labuhanbatu periode 2024 sampai dengan 2028 mudah mudahan menjadi lebih baik kedepannya.
Dan H. Boster Sitio akan terbuka dan transparan kepada seluruh cabor supaya nantinya jangan tanggapan sisi negatif.
Kemudian acara MUSORKABLUB yang dilaksanakan ini dihadiri 17 (tujuh belas) dari 28 (dua puluh delapan) cabang olahraga sehingga dianggap korum. Kalau sebagai misi, visi saya karena terpilih dari saat ini menjadi ketua KONI akan mengusahakan lebih baik dari yang baik yang selama ini, itu saja misi, visinya ucap ketua KONI terpilih, Boster Sitio.
Tempat yang sama, panitia pelaksana MUSORKABLUB KONI Labuhanbatu T. Simamora menyampaikan kepada awak media, ” Kami sebagai panitia sebelum MUSORKABLUB ini telah melakukan penjaringan atau membuka pendaftaran, tetapi tidak ada yang mendaftar cuman sendiri saja yaitu H.Boster Sitio, sehingga dalam pelaksanaan MUSORKABLUB sekarang secara aklamasi, jadi tahapan – tahapan sesuai mekanismenya sudah kita laksanakan. Menurut saya dilaksanakan MUSORKABLUB ini berarti ada yang tidak baik, berarti pengurusnya yang lama itu tidak sesuai mekanisme.
Harapannya ketua terpilih ini kedepan bisa bekerja sama dengan baik kepada pengurus cabang olahraga yang ada. Karena yang membuat akredit bagus adalah pemkab, KONI adalah yang mendukung, jadi mudah mudahan nanti pengurus pengurus itu membuat program dan diserahkan ke KONI.
Kemudian KONI merangkul semua program itu dan diserahkan atau di ajukan ke bupati, terus digodok menjadi anggaran, tutupnya.
Penulis : Haris
0 Komentar