Fakfak.1Detik.Online-S
Satu hal yang ramai diperbincangkan publik Kabupaten Fakfak Papua Barat, setelah Bandar Udara Siboru diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 november 2023 lalu, yakni persoalan tarif transportasi massal ke Bandara tersebut. Jarak tempuh dari pusat kota ke bandara Siboru sejauh lebih dari 30 Km, menghabiskan waktu sekitar satu jam perjalanan jika menggunakan kendaraan roda empat, dan belum lagi soal kondisi jalan rusak dan belum seluruhnya diaspal, berpengaruh terhadap penentuan tarif transportasi umum. Tarif transportasi umum mobil rental ke bandara Siboru, disebut-sebut mencapai Rp. 1 juta untuk sekali sewa. Tarif tersebut tentu bakal menuai pro dan kontra di kalangan pengguna jasa transportasi.
Meskipun rencananya bandara tersebut di operasikan pada tanggal 25 januari 2024, belum ada kabar menarik bagi pengguna jasa transportasi bandara.
Terkait persoalan tersebut, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kabupaten Fakfak, Agung Trilaksana mengatakan, pihaknya telah banyak menerima pertanyaan masyarakat terkait tarif transportasi yang disebutnya terlalu mahal itu.
"Yang banyak ditanyakan warga terkait transportasi massal untuk ke Siboru mas, karena kalau Charter mobil ke Siboru masih sekitaran 1 jt" ungkapnya kepada 1Detik via pesan Whatshap, jumat (5/1) kemarin.
Menurutnya, tarif tersebut akan menyulitkan pengguna jasa bandara.
"bagi yang punya kendaraan tidak apa-apa, yang tidak memiliki kendaraan atau jemputan tentu agak kerepotan untuk menuju bandara Siboru".ujarnya lagi.
Agung mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengajukan pengadaan Bis kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) guna menjawab persoalan tersebut.
"kami sendiri masih mengajukan pengadaan bis kecil ke Dirjen Hubdat". kata Agung.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Fakfak, segera dapat memberikan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.
"Semoga dari Pemda ada solusi tercepat untuk antisipasi permasalahan transportasi umum ini".tutupnya. (Ar)
0 Komentar