Berita1detik.Online-
Nasib tragis menimpa pengantin baru asal Desa Pasir Biru, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pasangan suami istri itu tewas setelah mobil yang mereka kendarai terjun ke jurang di Desa Suka Sirnarasa, Kecamatan Rancakalong, Rabu (29/11/2023).
Selain pasangan pengantin baru, insiden itu juga menewaskan sang ibu.
Adapun identitas ketiga korban tewas yakni Didan Mulyadi (24), Lia Astuti (24), dan Omah Tuti (60).
Dilansir TribunJabar.id, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang, Ipda Hendi Yusuf mengatakan, dugaan sementara insiden tersebut merupakan kecelakaan tunggal.
Diduga pengendara kurang konsentrasi sehingga kecelakaan terjadi.
"Kendaraan melaju dari Tanjusari ke Rancakalong, dugaan sementara (kecelakaan) tunggal. Pengendara kurang berkonsentrasi," ujarnya.
Setibanya di lokasi kejadian, mobil kehilangan kendali lalu masuk ke dalam jurang sedalam 25 meter.
Mobil kemudian terguling dan baru berhenti di atas kolam sumber air dalam posisi terbalik.
Seorang warga yang pertama kali mengetahui insiden itu, Dedeng Uje (37) mengatakan, saat kejadian ia mendengar suara gemuruh kecil seperti longsor.
Mendengar itu, Dedeng langusng membuka pintu dan melihat ke arah belakang rumahnya.
Dedeng melihat sebuah mobil dalam kondisi terbalik di jarak 50 meter di bawah jurang.
Dedeng mengatakan, kolam sumber air lokasi mobil Avanza jatuh itu biasanya digunakan warga untuk mandi.
"Saya buru-buru ke bawah, sudah tak ada suara apapun. Penumpangnya tiga orang terendam dan meninggal dunia."
"Satu laki-laki sopirnya, dua perempuan penumpangnya."
"Yang pria pakai sabuk pengaman, semua sudah terendam sekitar 30 menitan," ucap Dedeng, dikutip dari TribunJabar.id.
Sementara itu, keluarga korban merasakan duka mendalam atas meninggalnya Didan Mulyadi, Lia Astuti, dan Omah Tuti.
Diketahui, Didan merupakan warga Jakarta Pusat, suami Lia.
Sementara Lia dan ibunya, Omah Tuti adalah warga Dusun Ciseupan, Desa Pasir Biru, Kecamatan Rancakalong.
Didan dan Lia diketahui baru melangsungkan pernikahan sekira dua minggu lalu.
Mereka selama ini tinggal di Jakarta, namun saat kejadian, ketiganya datang ke Rancakalong untuk bersilaturahmi.
"Memaksakan berangkat malam, keinginan keluarga di sini, bukannya tidak mau dikunjungi, kasihan waktunya malam di perjalanan," kata Jajang (52), keponakan Omah Tuti,
Pesan itu dikirim oleh korban sekira 19 menit sebelum insiden maut itu terjadi.
"Pukul 05.11 ada kontak ke Depok," terangnya.
Jajang mengaku sangat terpukul dengan kematian tiga anggota keluarganya itu.
Apalagi, dikatakan Jajang, ia sudah agak lama tak berkomunikasi dengan korban.
"Sangat sedih, sudah agak lama juga tidak berkomunikasi dengan bibi saya itu. Terakhir ya bertemu sebelum nikahan," tandasnya.
Sumber:Tribun
0 Komentar