1Detik.Online-
Pria China ini melakukan aksi tak biasa dengan kabur dari negaranya menggunakan jet ski. Dia mengarungi lautan naik jet ski hingga sampai di Korea Selatan.
Pria berusia 30-an itu kini ditahan pihak Korea Selatan karena diduga memasuki Negeri Ginseng secara ilegal. Para aktivis mengatakan, pria ini merupakan pembangkang China terkemuka yang berniat kabur dari negaranya.
Dilansir, Jumat (25/8/2023) pria tersebut ditangkap pada 16 Agustus 2023 di dekat Incheon. Ia diduga melakukan perjalanan dari Provinsi Shandong yang terletak sekitar 400 kilometer melintasi Laut Kuning.
Dia menyeberangi laut dengan hanya berbekal helm, teropong, dan kompas. Pria ini juga membawa lima tangki bahan bakar yang masing-masing berisi 25 liter.
Setibanya di Korea Selatan, dia terjebak di pantai berlumpur. Ia pun terpaksa menghubungi saluran darurat untuk meminta bantuan.
Berawal dari situ, pria ini kemudian ditahan dan kasusnya dikirim ke jaksa Incheon pada Selasa. Sementara itu, pihak berwenang Korea Selatan belum mengungkapkan nama pria tersebut.
Akan tetapi, menurut Dialogue China, sebuah organisasi yang didirikan oleh aktivis veteran China yang bekerja sama dengan para pembangkang, mengatakan pria yang ditahan itu adalah aktivis China Kwon Pyong
"Kwon mengatakan kepada saya bahwa dia siap untuk meninggalkan China dan dia akan menuju ke Korea Selatan, tetapi saya tidak tahu bagaimana dia akan datang," kata Lee.
"Dia menelepon saya pada 16 Agustus segera setelah dia dibawa oleh penjaga pantai dan saya pergi menemuinya kemarin," kata Lee.
"Dia ingin pergi ke negara ketiga. Dia kuliah di Iowa State University jadi dia berbicara bahasa Inggris. Dia ingin pergi ke negara berbahasa Inggris," ujarnya.
"Itu adalah kesalahannya karena melanggar undang-undang imigrasi tetapi dia tidak punya pilihan selain melakukan tindakan putus asa karena penyelidikan politik pihak berwenang China, proses persidangan yang tidak adil, dan pengawasan," katanya.
China secara bertahap meningkatkan sensornya terhadap media sosial dan platform online lainnya dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Xi. Terpilihnya Xi untuk masa jabatan ketiga yang bersejarah, ditambah dengan kebijakan ketat nol-Covid dan lockdown yang ketat, memicu kemarahan publik dan protes massal yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun lalu.
0 Komentar