Fakfak, 1Detik. Online -
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, SMA dan SMK, Mansur Ali, Spd.,MSi menjelaskan soal proses belajar mengajar di SMP Negeri 4 Kokas yang beralamat di Distrik Kramongmongga, pasca peristiwa pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) beberapa waktu lalu.
Masur Ali, kepada 1Detik online, senin (28/8) di ruang kerjanya mengatakan, akibat peristiwa pembakaran gedung sekolah tersebut, proses belajar mengajar (PBM) bagi 121 siswa di hentikan sementara waktu sampai kondisi keamanan benar-benar kondusif.
Tak hanya alasan situasi keamanan yang berdampak pada PBM melainkan juga karena seluruh perangkat belajar mengajar ikut ludes dilahap si jago merah.
Selain perangkat belajar mengajar, kata Masur Ali, sejumlah dokumen penting diantaranya Ijasah para siswa, raport dan materi belajar mengajar hangus terbakar.
"Guru-guru tetap semangat mengajar coba bayangkan itu. hanya saja mereka minta agar satu bulan ini istirahat dulu karena semua perangkat pembelajaran habis terbakar, raport, ijasah yang sudah di tandatangani juga habis terbakar. Yang terbakar itu kan kantor" jelasnya.
Dia mengaku, peristiwa tersebut juga menyisakan trauma bagi para pengajar di sekolah tersebut. "Selain itu mereka juga mau pemulihan trauma. Kita mau cari psikiater di sini juga kan susah jadi kami berencana nanti melibatkan Bimas Kristen dan Bimas Islam untuk pemulihan trauma mereka"ungkapnya.
Akibat peristiwa pembakaran tersebut, kegiatan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) tahun 2023, di sekolah tersebut ditiadakan. Kata Dia, pihak Dinas telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat terkait hal itu. (Ar)
0 Komentar