Pematang Sianțar,1Detik.online-Salah satu lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran terbesar di Kota Pematang Siantar, yang kini menjadi sorotan setelah diduga dibekingi "Raksasa" dibelakang layar adalah Kawasan Bangsal, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Ironisnya, meski kabar miring itu sudah tersebar luas, lokasi yang diduga pusat peredaran narkoba terbesar tersebut, terkesan kebal hukum.
Bahkan pengelola bisnis hitam itu disebut-sebut sangat berpengaruh, sehingga bisa mengatur semua pihak, termasuk aparat penegak hukum.
Atas situasi tersebut, Koordinator Gerakan Masyarakat Anti Prostitusi Narkoba Dan Judi (Gemapronadi) Kota Pematang Siantar Choki Adi Berlan Batubara mendesak Walikota dr.Hj.Susanti Dewayani. SpA melalui para stakeholder yang ada, serta Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Bruno untuk merazia secara rutin kawasan Bangsal yang dicurigai cukup berkontribusi dalam merusak generasi muda di Kota Pematang Siantar.
"Kami minta masalah ini bisa menjadi atensi Walikota dan Kapolres Pematang Siantar yang baru. Dan kami berharap bapak Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Bruno bisa memberantas peredaran narkoba tanpa tebang pilih, khususnya di kawasan Bangsal," tambahnya.
Choki juga meminta Camat Siantar Utara dan Lurah Melayu untuk segera mendirikan posko bersih narkoba di kawasan Bangsal tersebut.
"Dari hasil investigasi kami kawasan Bangsal tersebut ramai dijadikan area transaksi peredaran narkoba dan kondisi ini sangat jelas memprihatinkan serta kami nilai melanggar hukum yang berlaku. Untuk itu kami mendesak seluruh stakeholder yang ada segera memberantas dan merazia tempat tersebut.
"Jangan tebang pilih terhadap dugaan peredaran narkoba dan tindak bandar narkobanya. Apalagi info yang kami terima di lapangan pun lokasi ini dibiarkan beroperasi bebas karena diduga telah memberikan setoran dengan pihak-pihak tertentu, kami juga menduga ada 'Raksasa' dibelakangnya sehingga mereka berani menjual barang haram tersebut dengan bebas," pungkasnya
[ Tim/Red ]
0 Komentar