1Detik.online- Beredar video sekelompok pria diduga preman melakukan pemalakan terhadap sopir taksi online di depan pintu masuk Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi premanisme itu pun viral di sosial media (sosmed) setelah diunggah oleh akun instagram @supirpete2, pada Jumat (2/6/2023) malam
Tampak dalam video, tiga pria menghampiri sopir taksi online dan meminta sejumlah uang dengan dalih uang parkir.
Ia tampak meminta uang sebesar Rp 15.000 kepada sang sopir. Namun sang sopir hanya memberinya Rp 8.000. Merasa tak terima sang sopir dipalak. Seorang penumpang perempuan yang ada di dalam mobil pun merekam aksi ketiga preman tersebut. "Lima belas mo bayar," kata preman yang mengenakan baju kotak-kotak hijau tersebut "Siapa anjo daeng (Berapa itu daeng sopir)," timpal rekan preman itu.
"Limassa ji eh (Cuman lima ribu)," kata sang sopir. "Pagannakanmi sampu (Kasi cukup saja Rp 10.000)," ucap rekan preman tersebut.
Alle rong anne (Ya sudah ambil dulu ini Rp 5.000)," kata sang sopir Kemudian sang sopir kembali mencari uang tambahan. Namun hanya memberi sebesar Rp 3.000 kepada sang preman. Akibatnya sang preman pun kembali mengeluh dan mendesak sang sopir menggenapkan Rp 10.000. "Tallusabu ji anne (Ini hanya Rp 3.000)," ujar sang preman itu. Salah seorang penumpang wanita yang duduk di kursi belakang meminta sopir untuk segera meninggalkan preman itu. "Jalan mi Om, jalan mi. (Sudah ayo berangkat om) Astaghfirullah jalan mki Pak (Ayo berangkat pak). Saya viralkan ko . Ada bukti, kita ditagih di kota sendiri. Kasihan ini bapak. Teganya itu orang-orang," kata penumpang wanita itu. Sang sopir pun hanya bisa pasrah dengan kelakuan para preman itu. Sebab ia mengaku biasa menjemput penumpang di wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta. Sehingga dirinya khawatir mendapat perlakuan yang tak dinginkan oleh sang preman. "Saya tidak bisa anu (apa-apa), karena mobilku kasihan, karena biasa ka menjemput," ucap sang sopir kepada penumpangnya.
Dia mengaku, meski korban belum membuat laporan di Polres Pelabuhan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus pemalakan yang dilakukan oleh sekelompok pria yang diduga preman itu. "Belum ada laporan, tapi tetap kami tindak lanjuti," tandas Firman.
Sumber dari : Kompas.com
0 Komentar