Terkuak Soal Pencuci Uang Profesional di Balik Eks Pejabat Pajak Rafael Alun



1Detik Kabar terbaru tentang mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo datang dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kini tersingkap dugaan adanya peran pencuci uang profesional di balik Rafael Alun.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana awalnya membenarkan mengenai ada nomor rekening terkait Rafael yang telah diblokir. Namun Ivan belum bisa membeberkan jumlah rekening yang diblokir sebab masih terus berkembang.

"Iya ada," kata Ivan saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (3/3/2023).

Ivan mengatakan rekening yang diblokir pihaknya milik konsultan pajak. Konsultan pajak itu diduga berperan sebagai nominee dalam aset milik Rafael.

"Pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee RAT serta beberapa pihak terkait lainnya," ujar Ivan.

Selain itu, Ivan menyebut uang di rekening yang diblokir itu berjumlah besar. Pendalaman saat ini terus dilakukan.

"Signifikan. Dan terus kami dalami," ujar Ivan.

Peran Pencuci Uang Profesional

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, PPATK juga menduga ada peran pencuci uang profesional yang bergerak untuk kepentingan Rafel.

"Kita mensinyalir ada PML (professional money launderer) yang selama ini bertindak untuk kepentingan RAT," kata Ivan.

Seperti diketahui, Rafael Alun menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, menjadi tersangka kasus penganiayaan David Ozora (17). Korban penganiayaan Mario Dandy itu merupakan anak salah satu pengurus pusat GP Ansor.

Penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy pada Senin (20/2) itu membuat David harus menjalani perawatan intensif di RS Mayapada Jaksel. David sempat koma, tapi kondisinya semakin baik.

Harta Rafael senilai Rp 56 miliar kemudian disorot. Salah satunya terkait ketiadaan mobil Rubicon dan motor Harley dalam LHKPN Rafael. Padahal, Mario Dandy kerap memamerkan Rubicon dan Harley di media sosialnya.

Rafael kemudian dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak. Rafael juga mengajukan pengunduran diri dari ASN. Pengunduran dirinya tersebut telah ditolak.

Rafael juga telah dimintai klarifikasi oleh KPK terkait hartanya. KPK kini sedang mengusut pola 'geng' yang seperti Rafael.

"Tapi kalau dibilang geng, ya bukan kayak geng anak SMP, ngumpul-ngumpul. Kita dapat informasi saja kalau si ini sama ini, si ini. Kita lihat, 'oh, iya perjalanannya nyambung di beberapa tempat'. Itu yang saya maksud geng. Jadi jangan dianggap geng, dia berkomplot, nggak jugalah," tutur Pahala Nainggolan selaku Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.

"Kita pastikan, sesudah yang bersangkutan, pasti ada lagi orang-orang lain. Yang kami kan dengar juga ada gengnya, tapi kita kan perlu tahu polanya," imbuh Pahala.

Hal itu disampaikan Pahala di tengah pemeriksaan atau klarifikasi terhadap Rafael Alun pada Rabu, 1 Maret 2023. Perihal 'geng' sendiri, Pahala mengaku akan menelusuri polanya terlebih dulu.

"Kalau ini kita dapat polanya saya sih sama teman-teman pengin bener ini gimana. Kayak saya yang sebut tanda kutip geng bisa kita capture lewat pola. Jadi sabar, semoga, semoga bisa. Kalau nggak bisa, ya, memang nasib," katanya.






Sumber: Detik.com

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik