1Detik - Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang ke lahan milik Pelindo di Kali Baru, Jakarta Utara.
Erick mengatakan pembangunan depo baru pengganti depo Plumpang yang baru terbakar itu menunggu lahan, yang diperkirakan baru siap pada akhir 2024.
"Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (TBBM) akan kita pindah ke tanah Pelindo kita sudah koordinasi dengan Pelindo lahannnya akan siap dibangun akhir 2024," kata Erick dalam video, Senin (6/3).
Depo itu akan dibangun di lahan reklamasi milik PT Pelindo seluas kurang lebih 83 hektare yang kini masuk dalam tahap pematangan tanah dan ditargetkan rampung pada Desember 2024.
CNNIndonesia.com berkesempatan meninjau langsung ke lokasi. Lantaran masih dalam proyek pembangunan, awak media hanya diperkenankan melihatnya dari New Priok Container Terminal (NPCT) 1 yang terletak tidak begitu jauh.
Untuk memasuki kawasan proyek pembangunan harus melalui gerbang New Priok Common Gate, dari gerbang tersebut lokasi proyek NPCT 2 berjarak sekitar 4 kilometer.
Memasuki kompleks NPCT, tidak ada permukiman warga. Sementara lahan yang akan dijadikan depo Pertamina masih berupa tanah kosong. Hanya ada sejumlah alat berat dan pekerja proyek di lokasi.
Lahan yang menjadi lokasi baru Depo Pertamina ini terletak sangat jauh dari permukiman warga. Permukiman terdekat terletak di kawasan Kelurahan Kali Baru yang berjarak sekitar 7 km.
Depo pengganti Plumpang itu terletak di kawasan Product Terminal (PT) 1 yang masuk dalam wilayah NPCT 2. Kawasan tersebut kini masih dalam proses pembangunan.
Wilayah NPCT 2 itu akan berdekatan dengan NPCT 1 yang kini telah beroperasi.
PT 1 merupakan kawasan untuk menampung komoditas cair, termasuk BBM. Sedangkan CT merupakan kawasan untuk menampung container.
"Ini kan NPCT 2, itu menampung kontainer yang untuk PT, produk terminal, itu yang akan menampung komoditas cair, termasuk BBM," kata Divisi Pengendalian Proyek PT Pelindo Setyo Budiono di lokasi, Selasa (7/3).
Melihat denah pembangunan, PT 1 itu nantinya akan terletak tepat di pinggir laut. Setyo menyebut proses pembangunan NCPT 2 dan PT 1 memakan waktu hingga 1.005 hari.
"Sudah, sudah. Kami sudah mulai sekitar 60 hari dari 1.005 hari durasinya," ujarnya.
Setyo menyebut pihaknya menyiapkan kawasan PT seluas sekitar 24 hektare. Mereka pun siap memperluas kawasan depo BBM jika dibutuhkan oleh Pertamina.
"Itu yang relokasi, itu nanti ada di sebelah sana. Itu luasnya sekitar 24 hektare. Hal itu bisa diperluas lagi, sampai luas yang dibutuhkan. Misalnya kemarin dari Pertamina, minimal ada 30 hektare, itu bisa kami tambahkan," katanya.
Lebih lanjut, Setyo mengatakan pihaknya juga telah memperhitungkan zona aman atau buffer zone terhadap lingkungan sekitar. Pihaknya selalu memperhitungkan risiko keamanan atas kawasan Container Terminal (CT) di sekitarnya.
"Kalau memenuhi syarat atau enggak, kita lihat dari buffer zone di sini, jelas enggak ada penduduk. Enggak kelihatan kan? Secara minimal, kita sudah memenuhi," ujarnya.
Sumber: Cnnindonesia
0 Komentar