Kisah Rampok Necis di Batavia, Todongkan Pistol


1Detik - Pada tahun 1902 Herman Gentis dan Cornelis Mauris Gentis merampok kantor De Javasche Bank (DJB) di Batavia. Ketika menjalankan aksinya, mereka mengenakan rambut palsu (wig) dan jenggot palsu dengan menodongkan pistol ke pegawai.

Seperti dilansir detikX, Jumat (3/3/2023), melalui aksinya tersebut Herman dan Cornelis berhasil membawa kabur uang senilai 110 ribu gulden. Aksi mereka sempat terpergok oleh seorang opas bernama Reijnst. Akhirnya keduanya memutuskan untuk melarikan diri. Reijnst mengejar mereka, namun langkahnya terhenti karena tubuhnya tertembak.

Herman dan Cornelis membajak sebuah delman untuk melanjutkan pelarian mereka untuk menuju arah Bogor. Dalam pelarian tersebut mereka dikejar oleh kontrolir polisi bernama Johan.

Pelarian mereka terhenti di Kedunghalang sekitar pukul 06.00 karena kuda mengalami kelelahan. Ketika itu pula Herman berhasil ditangkap dan diinterogasi oleh Kepala Polisi bernama Adolf Wilhelm Verbond Hinne. Ia merupakan polisi yang menembak mati jagoan betawi si Pitung.

Dalam interogasi tersebut Adolf menemukan uang sebesar 4.000 gulden di saku Herman dan 8.750 gulden tercecer di sekitar delman.

Sementara Cornelis Mauris Gentis pelaku penodongan terhadap petugas Bank DJB saat itu belum tertangkap. Ia berhasil melarikan diri ke arah Bogor tepatnya di Kecamatan Sukasari.

Karena mengetahui Cornelis ada di kecamatan pemerintahnnya. Akhirnya, camat Sukasari memerintahkan warganya untuk mengepung Cornelis. Setelah mengalami perlawanan sengit akhirnya Cornelis berhasil dilumpuhkan dan diserahkan ke polisi.

Latar Belakang Aksi Perampokan Duo Gentis

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Sukabumi, Irman Firmansyah, mengatakan bahwa Herman Gentis dan Cornelis Mauris Gentis merupakan saudara kakak beradik. Mereka berdua pengusaha sukses bahkan memiliki beberapa perusahaan, salah satunya adalah Firma Gentis & Co.

Perusahaan mereka memiliki proyek ambisius yakni mendirikan Resor Internasional di Palabuhanratu dengan nama Gentisville. Mereka berdua menarik investor dengan cara memberikan iming-iming bunga besar.

Namun, mega proyek Gentisville yang mereka bangun mengalami kebakaran yang sangat hebat hingga menyisakan puing-puing saja. Hal itu yang membuat duo Gentis melancarkan aksi perampokan di Bank DJB.

"Kebakaran ini mengawali kehancuran proyek raksasa Gentisville dan ditenggarai memicu Herman dan Cornelis melakukan perampokan berencana ini," terang Irman.

Selain itu Irman menduga bahwa laporan keuangan Firma Gentis & Co tidak dimanagemen dengan baik dengan menghabiskan uang untuk wanita serta kebutuhan yang tidak jelas.

Beberapa hari sebelum beraksi, Cornelis membeli dua buah pistol yang akan digunakan untuk merampok. Mereka telah merencanakan setelah berhasil merampok untuk pergi ke luar negeri.

Akan tetapi kenyataan berkata lain, aksi mereka gagal total dan keduanya dijatuhi hukuman masing-masing 15 tahun dan 10 tahun penjara sesuai dengan keputusan pengadilan.




Sumber: Detik.com

0 Komentar

Lowongan Wartawan oleh Media 1detik