“Ada berbagai hal yang bisa orang tua untuk mencegah kecanduan pornografi pada anak. Mulai dari memberikan pendidikan seks sesuai usia hingga memberikan pengawasan yang tepat.”
1Detik – Dalam sewindu terakhir, banyak anak yang mulai mahir dalam menggunakan perangkat smartphone. Hal ini dianggap bermanfaat dalam beberapa aspek, terutama dalam mengakses berbagai pengetahuan. Sayangnya, internet juga memiliki kerentanan pada pertumbuhan anak. Sebab, mudahnya akses informasi berisiko membuat anak tanpa sengaja menyaksikan konten pornografi secara berulang.
Padahal, mengakses konten pornografi berulang kali berisiko menyebabkan kecanduan pornografi. Berdasarkan fenomena ini, pola asuh anak dari orang tua berperan penting. Khususnya dalam mengawasi informasi yang diserap anak demi mencegah kecanduan pornografi.
Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua
Kecanduan pornografi bisa menjadi salah satu ancaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab, ada beberapa risiko yang dapat terjadi ketika anak mengalami kondisi ini. Mulai dari gangguan perkembangan pada otak, gangguan emosi pada anak, hingga menurunnya kemampuan bersosialisasi.
Karena itu, keluarga perlu menjadi garda terdepan untuk mencegah kondisi ini. Ada berbagai hal yang bisa orang tua untuk mencegahnya:
1. Memberikan Pendidikan Seks
Hal ini dapat dilakukan dengan menyertai hal-hal yang harus dihindari anak. Misalnya seperti organ vital anak yang tidak boleh disentuh orang lain ataupun menyaksikan konten pornografi.
2. Jelaskan Bahayanya
Hal yang perlu dilakukan orang tua selanjutnya adalah menjelaskan bahaya pornografi pada anak. Untuk menjelaskannya, ibu bisa memberitahu anak secara dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Pastikan untuk mengajak anak berdiskusi dan menghargai setiap pendapat anak. Hal ini bermanfaat agar anak memahami bahaya konten porno yang belum seharusnya dilihatnya.
Hal yang juga tak kalah penting untuk dilakukan adalah menjalin komunikasi yang intens. Hal ini bertujuan agar anak tidak merasa kesepian sehingga menghindarkannya dari keinginan untuk mencoba kegiatan negatif.
3. Berikan Pengawasan yang Tepat
Sebagai bagian dari pola asuh anak yang tepat, pastikan untuk memberikan pengawasan penggunaan gadget. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi durasi penggunaan dan mengaktifkan filter untuk konten porno. Dengan membatasi konten berbahaya pada perangkat anak, orang tua dapat mencegah pengaruh pornografi pada anak di era digital ini.
Di sisi lain, pastikan lingkungan tempat anak bertumbuh merupakan lokasi yang tepat. Sebab, anak-anak bisa saja mendapatkan pengaruh untuk mengakses konten pornografi dari orang di luar keluarga.
Kenali Ciri-Ciri Anak Kecanduan Pornografi
Selain mengawasi informasi yang diakses anak lewat internet, penting juga bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda peringatan kecanduan pornografi pada anak. Nah, berikut adalah empat tanda bahwa anak mungkin membutuhkan bantuan:
1. Anak Tidak Tertarik untuk Melakukan Aktivitas
Kecanduan pornografi memiliki kemampuan untuk mengubah anak-anak yang dulunya bahagia dan interaktif menjadi individu yang pemurung dan terisolasi. Jika orang tua memperhatikan bahwa anak tidak lagi ingin menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berjuang melawan kecanduan. Selain itu, kecanduan pornografi sering disertai dengan perasaan bersalah juga. Alhasil, anak yang kecanduan kemungkinan mulai menghindari berbicara dengan orang tuanya.
2. Depresi atau Perubahan Suasana Hati yang Mendadak
Seperti semua kecanduan, pornografi dapat memengaruhi otak. Akibatnya, anak mungkin mulai menunjukkan gejala perubahan psikologis seperti mudah mengalami perubahan suasana hati. Beberapa gejala umum dari kondisi ini adalah lekas marah, dan mudah menghina orang lain.
3. Anak Terlihat Mengabaikan Tanggung Jawabnya
Tanda kecanduan pornografi selanjutnya pada anak adalah terlihat mengabaikan tanggung jawabnya. Contohnya seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau membereskan kamarnya. Sebab, kecanduan pornografi dapat membuat anak menghabiskan berjam-jam membaca situs porno online. Bahkan hal ini juga dapat membuat anak mengabaikan durasi tidur yang dibutuhkan.
Jika anak sudah menunjukkan beberapa tanda tersebut, segeralah periksakan kondisinya ke psikolog.
Sumber: Halodoc.com
0 Komentar