Seorang pelajar asal Dusun Ledok Nongko, Bangunkerto, Turi, Sleman diduga depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kabar ini menggemparkan jagat maya, setelah dibagikan oleh pengguna media sosial Twitter @Upil_Jaran 2.
"Duka di Turi, cupet banget yo cah saiki 🥲
Buat kalian yang ada masalah, jangan sungkan buat cerita ke temen atau psikolog ya, berbagi cerita dan saling menguatkan. Jangan seperti ini 😢🙏 Turut berduka cita untuk seluruh keluarga," tulis pengguna Twitter @Upil_Jaran 2 pada Selasa (14/2/2023), malam.
Korban merupakan seorang pelajar berinisial NPN (19) yang masih duduk di bangku salah satu SMK di Pakem.
Adapun peristiwa bunuh diri yang dilakukan NPN itu terjadi pada Selasa, 14 Februari 2023 pada pukul 13.00 WIB.
Pengguna Twitter @Upil_Jaran 2 menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Pukul 11.45, NPN sempat membuat status WhatsApp (WA) yang menyatakan dirinya ingin mengakhiri hidupnya.
Setelah itu, korban kembali memposting status WA pada pukul 12.36 dengan memperlihatkan seutas tali menggantung dilangit-langit kamar NPN.
"See you man teman," tulis keterangan pada status WA kedua NPN.
Sontak unggahan ini dikomentari oleh teman teman nya yang kini menjadi saksi. Saksi pertama RF (17) pada pukul 12.44 WIB mengomentari dan menanyakan kebenaran status WA tersebut.
"Tnn ra wei pal," tanya saksi 1 pada komentar status WA korban.
Kemudian korban masih membalas pesan itu dan menyatakan bahwa dirinya tidak apa-apa.
"Rpp. bri," balas korban
Tak berhenti disitu, RF tetap memastikan bahwa temannya itu tidak melakukan tindak bunuh diri. Ia pun menanyakan posisi NPN.
"Omah ngendi?" tanyanya.
Namun, korban hanya menjawab dengan simbol senyum, kemudian pada pukul 12.46 korban diketahui mengirim pesan suara pada saksi 1.
Isi pesan suara dari korban itu mengatakan bahwa dirinya berada di rumah kelor dan merasa lelah hingga tidak berguna sehingga enggan melanjutkan hidupnya.
Mengetahui hal itu, saksi 1 langsung bergegas mengajak temannya YTL (17) menuju rumah NPN. Sesampainya di sana, mereka mendapati pintu kamar korban yang terkunci.
Keduanya langsung mendobrak pintu tersebut dan menemui temannya itu sudah dalam kondisi tanpa nyawa dengan posisi terduduk dan leher terjerat tali tambang berwarna biru.
Keduanya juga langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib dan meminta Puskesmas Turi dan Team Identifikasi Polresta Sleman untuk memeriksa keadaan korban.
Hingga berita ini diturunkan, Tim Tugu Jogja masih berusaha mengkonfirmasi peristiwa itu pada pihak kepolisian setempat.
Sumber: Kumparan.com
0 Komentar